Profil Desa Penanggungan
Ketahui informasi secara rinci Desa Penanggungan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil Desa Penanggungan di Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, sebuah lumbung sayuran dataran tinggi yang subur. Temukan potensi ekonomi dari sektor pertanian kentang, kondisi geografis, data demografi, serta kehidupan masyarakatnya yang tangguh.
-
Pusat Agrikultur Dataran Tinggi
Desa Penanggungan merupakan sentra utama penghasil sayuran, khususnya kentang, yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal berkat letaknya di ketinggian yang ideal.
-
Lokasi Strategis di Jantung Banjarnegara
Berada di Kecamatan Wanayasa, desa ini memiliki posisi geografis yang khas di kawasan dataran tinggi dengan akses yang terhubung ke pusat kecamatan dan kabupaten.
-
Potensi Pengembangan Agroindustri
Selain pertanian primer, masyarakat desa telah merintis usaha industri rumahan seperti keripik kentang, yang menunjukkan adanya potensi besar untuk pengembangan ekonomi berbasis agrikultur.

Terletak di antara perbukitan sejuk di kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Penanggungan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai salah satu sentra penghasil sayuran utama di wilayah ini. Dengan tanah subur yang terhampar di ketinggian ideal, desa ini tidak hanya menjadi penopang kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi episentrum kegiatan ekonomi agraris yang menggerakkan kehidupan ribuan warganya. Potensi pertanian, khususnya komoditas kentang, menjadi identitas sekaligus harapan bagi masa depan desa yang berhawa sejuk ini.Desa Penanggungan secara konsisten menunjukkan perannya sebagai wilayah agrikultur yang vital. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, denyut kehidupan di sini berjalan selaras dengan siklus tanam dan panen. Aktivitas pertanian bukan sekadar mata pencaharian, melainkan sebuah warisan budaya ekonomi yang terus dijaga oleh masyarakat. Dengan dukungan kondisi alam yang prima, desa ini terus berupaya mengoptimalkan potensinya, menghadapi tantangan modernisasi sambil tetap mempertahankan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alamnya yang melimpah.
Geografi dan Wilayah Administratif
Desa Penanggungan secara geografis terletak pada koordinat 7°11′13″ Lintang Selatan dan 109°47′41″ Bujur Timur. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Wanayasa dalam Angka", wilayah ini berada pada ketinggian rata-rata 1.287 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian ini menjadikannya sebagai salah satu desa dengan lokasi yang cukup tinggi di Kecamatan Wanayasa, sehingga memiliki suhu udara yang sejuk dan sangat cocok untuk budidaya tanaman hortikultura.Luas wilayah Desa Penanggungan tercatat seluas 3,85 km² atau setara dengan 385,37 hektare. Wilayah ini dimanfaatkan secara dominan untuk lahan pertanian bukan sawah, yang mencakup ladang dan tegalan yang ditanami berbagai jenis sayuran. Secara administratif, Desa Penanggungan memiliki batas-batas yang jelas dengan wilayah sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Batang, yang ditandai dengan kontur perbukitan dan hutan. Di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Batur, sebuah kawasan yang juga dikenal sebagai pusat agrowisata. Batas sebelah selatan ialah Desa Legoksayem, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Desa Kasimpar.Secara administratif pemerintahan, Desa Penanggungan dikelola melalui struktur pemerintahan desa yang terdiri dari dusun-dusun. Berdasarkan data, desa ini terbagi ke dalam beberapa Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) yang menjadi unit pemerintahan terkecil untuk melayani masyarakat. Jarak dari pusat Desa Penanggungan ke ibu kota Kecamatan Wanayasa yaitu sekitar 10 kilometer, yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Sementara itu, jarak ke ibu kota Kabupaten Banjarnegara mencapai sekitar 40 kilometer. Aksesibilitas ini menjadi faktor penting dalam distribusi hasil panen dan mobilitas penduduk.
Demografi dan Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), populasi Desa Penanggungan menunjukkan karakteristik pemukiman pedesaan agraris. Data terakhir yang tercatat dalam publikasi resmi "Kecamatan Wanayasa dalam Angka 2019" menunjukkan jumlah penduduk Desa Penanggungan sebanyak 2.508 jiwa. Populasi tersebut terdiri dari 1.272 penduduk laki-laki dan 1.236 penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin yang relatif seimbang ini mencerminkan struktur demografi yang stabil.Dengan luas wilayah sebesar 3,85 km², maka tingkat kepadatan penduduk di Desa Penanggungan mencapai sekitar 651 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup sedang untuk ukuran wilayah perdesaan di Jawa Tengah, di mana pemukiman penduduk cenderung terkonsentrasi di dusun-dusun tertentu dan dikelilingi oleh lahan pertanian yang luas. Sebagian besar penduduk menetap dan menggantungkan hidupnya di dalam desa, yang terlihat dari mayoritas profesi yang ditekuni.Struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian didominasi oleh sektor pertanian. Mayoritas kepala keluarga bekerja sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Generasi muda pun banyak yang terlibat dalam kegiatan agrikultur ini, meskipun sebagian mulai merambah sektor lain seperti perdagangan, jasa dan industri kecil skala rumahan yang mulai tumbuh di desa tersebut. Data komposisi penduduk berdasarkan usia menunjukkan populasi usia produktif yang signifikan, yang menjadi modal utama dalam menggerakkan roda perekonomian desa.
Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Unggulan
Perekonomian Desa Penanggungan bertumpu kuat pada sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung utama bagi kesejahteraan masyarakat. Kondisi alam yang dianugerahkan berupa tanah subur jenis andosol dan latosol, serta iklim sejuk, menjadikan wilayah ini sebagai lumbung berbagai komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi.Komoditas utama dan paling ikonik dari desa ini ialah kentang. Kentang dari Penanggungan dan wilayah sekitarnya dikenal memiliki kualitas yang baik dan menjadi pasokan penting bagi pasar lokal maupun regional. Selain kentang, para petani juga membudidayakan berbagai jenis sayuran lain seperti kubis, wortel, cabai, dan tomat. Pola tanam tumpangsari sering diterapkan untuk memaksimalkan produktivitas lahan dan meminimalisir risiko gagal panen. Aktivitas pertanian ini berlangsung sepanjang tahun, menjadikan lahan-lahan di Penanggungan selalu produktif.Sebagai wujud dari upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan nilai tambah produk pertanian, di Desa Penanggungan telah berkembang industri skala rumah tangga (home industry). Salah satu contohnya, seperti yang tercatat dalam sebuah penelitian dari UIN Saizu Purwokerto, ialah usaha pembuatan keripik kentang. Usaha ini merupakan langkah positif dalam pengolahan hasil panen, yang tidak hanya memberikan alternatif pendapatan bagi warga, khususnya kaum ibu, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Inisiatif semacam ini menunjukkan adanya potensi besar untuk pengembangan agroindustri lebih lanjut di masa depan, yang dapat menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan."Sebagian besar penduduk desa Penanggungan merupakan seorang petani, karena dengan kondisi tanah dan suhu yang sangat mendukung untuk dijadikan lahan perladangan," demikian kutipan dari sebuah laporan penelitian yang menggambarkan betapa lekatnya kehidupan masyarakat dengan tanah yang mereka olah. Potensi sumber daya alam ini, jika dikelola dengan inovasi dan teknologi pascapanen yang tepat, dapat membawa Desa Penanggungan menjadi pemain penting dalam rantai pasok pangan nasional.
Infrastruktur dan Kehidupan Sosial
Pembangunan infrastruktur di Desa Penanggungan terus berjalan secara bertahap untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Akses jalan utama yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan dan jalur provinsi menjadi prioritas utama. Kondisi jalan yang memadai sangat krusial untuk kelancaran transportasi hasil bumi dari desa ke pasar-pasar di luar daerah. Di dalam desa, jalan-jalan lingkungan juga telah mendapatkan perhatian untuk mempermudah mobilitas warga antardusun.Di bidang pendidikan, Desa Penanggungan memiliki fasilitas pendidikan tingkat dasar, yaitu Sekolah Dasar (SD), yang melayani anak-anak usia sekolah di wilayah tersebut. Keberadaan fasilitas ini memastikan bahwa generasi penerus mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA, para siswa biasanya menuju ke pusat kecamatan atau kota terdekat.Fasilitas publik lainnya seperti tempat ibadah, terutama masjid dan musala, tersebar di setiap dusun dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Kehidupan sosial di Desa Penanggungan berjalan dengan sangat erat, diwarnai oleh semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih kental. Tradisi seperti kerja bakti dan saling membantu saat ada hajatan atau musibah menjadi perekat hubungan antarwarga.Dalam konteks pemerintahan, kantor desa menjadi pusat pelayanan administrasi bagi seluruh penduduk. Pemerintah Desa Penanggungan berperan aktif dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan, baik yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupun bantuan dari pemerintah kabupaten dan pusat. Sinergi antara pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan di berbagai sektor untuk kemajuan desa.